|
Daftar
definisi hubungan masyarakat adalah daftar dari berbagai macam definisi
Hubungan Masyarakat (bahasa Inggris: Public Relation) biasa
disingkat dengan humas adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi
berencana baik ke dalam maupun ke luar yang bertujuan untuk mendapatkan citra positif dan dukungan
dari publiknya.
Berikut
adalah daftar definisi hubungan masyarakat menurut para ahli, yakni:
· Edward L. Bernays
Humas
memiliki tiga pengertian:
1.Memberi
penerangan kepada masyarakat.
3.Usaha-usaha
mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan
dari masyarakat terhadap permasalahannya.
· Scott M. Cutlip dan Allen H. Center
Humas
merupakan fungsi
manajemen
yang menilai sikap publik,
mengidentifikasi kebijakan dan tata cara seseorang atau organisasi
demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program
kegiatan untuk memperoleh
pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya.
· The Public Relations Society of America
Humas
membantu suatu organisasi dan publiknya untuk saling beradaptasi secara
menguntungkan.
Humas adalah usaha organisasi
untuk memperoleh kerjasama dari sekelompok orang.
Humas membantu organisasi
berinteraksi secara efektif dan berkomunikasi
dengan publik utama.
· J.C.Seidel
Humas
adalah proses yang berkelanjutan dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh itikad baik dan pengertian
dari langganannya, pegawai, dan publik umumnya; ke dalam dengan mengadakan analisa
dan perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan
pernyataan-pernyataan. (Public Relations is the continuing process by which
management endeavors to obtain goodwill and understanding of its customers, its
employers, and the public at large; inwardly through self analysis and
corrections, inwardly through all means of expressions).
· W. Emerson Reck
Humas
adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penetuan
pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau
golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan itikad baik dari mereka.
Kedua, pelaksanaan kebijaksanaaan,
pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan
yang sebaik-baiknya.
(Public relations is the continued process of keying policies,
services and actions to be the best of interest of those individual and groups
whose confidence and goodwill an individual or institutions covets and
secondly, it’s the interpretation of these policies, services and actions to
assure complete understanding and appreciation).
· Public Relation World Conference
Humas
adalah gabungan antara seni
dan ilmu pengetahuan yang memperdiksi kecenderungan,
memperkirakan konsekuensi, memberi saran kepada pimpinan organisasi, dan
melaksanakan rencana kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan untuk melayani
kepentingan publik dan organisasinya.
· Cutlip, Center, dan Broom
Humas
adalah fungsi manajemen
yang membangun dan mempertahankan hubungan
yang baik dan bermanfaaat antara organisasi dengan publik yang
memengaruhi kesuksesan dan kegagalan organisasi tersebut.
· The British Institute of Public Relation
Humas
adalah suatu usaha
berencana dan berkesinambungan untuk membina serta memelihara itikad baik
ataupun pengertian bersama antara organisasi dengan masyarakatnya.
· Frank Jeffkins
Humas
adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana baik ke
dalam maupun ke luar antara organisasi dengan publiknya untuk mencapai tujuan khusus, yakni
pengertian bersama.
· Jeffkins & Daniel Yadin
Humas
adalah sebuah sistem
komunikasi
untuk menciptakan niat baik. Public relations is a system of communication
to create goodwill).
·
Webster’s
News World Dictionary
Webster’s
News World Dictionary mendefinisikan humas sebagai “ Hubungan dengan masyarakat
luas, seperti melalui publisitas; khususnya fungsi-fungsi korperasi,
organisasi, dan sebagainya yang berhubungan denagn usaha untuk menciptakan
opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri.”
·
Public
Relations News
Public
Relations News mendefinisikan humas sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi
sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan
prosedur-prosedur individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan
publik, dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan
penerimaan publik.
·
Definisi berikutnya menyatakan bahwa humas
adalah suatu filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan
beserta pelaksanaannya, yang melalui interpretasi yang peka mengenai
peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya,
berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan itikad baik.
Public Relation (PR) atau kadang disebut dengan istilah Hubungan
Masyarakat (humas) memiliki posisi yang sangat penting dalam sebuah organisasi,
terutama bila organisasi tersebut sering berinteraksi dengan masyarakat luas.
PR sangat menentukan perwajahan organisasi tersebut di mata masyarakat luas.
Hal tersebut disebabkan karena PR-lah yang merupakan salah satu front liner
penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat. PR menentukan kesan positif
sebuah organisasi di mata masyarakat. Dan hubungan dengan masyarakat akan
menentukan bagaimana organisasi tersebut bersosialisasi di tengah-tengah
masyarakat. Dengan kata lain, PR juga berperan dalam membangun hubungan,
khususnya hubungan komunikasi, antara organisasi dengan masyarakat luas. Untuk
itu, di dalam sebuah PR sangat penting untuk bisa mengelola manajemen
komunikasi.
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja
dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling
Pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat.
Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa
kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan
institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat
memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat
yang terkait.
Pada hakekatnya makna dari "hubungan masyarakat" (humas,
kehumasan, public relations) adalah prilaku atau sikap untuk menjadi tetangga
dan warga yang baik (to be a good
neighbour and citizen).
·
Pengertian PR menurut British Institute of
Public Relation (IPR) :
“ Public
relations practice is the planned and sustained effort to established and
maintain goodwill and mutual understanding between an organization and the
public interest.
Pengertian PR menurut Roy Blumenthal “PR adalah Seni membina pribadi seseorang, hingga taraf yang mampu dimana ia bisa menghadapi keadaan darurat kehidupan termasuk psikologi, bisnis, Lembaga, pemerintah, baik yang menguntungkan ataupun tidak “.
Pengertian PR menurut Roy Blumenthal “PR adalah Seni membina pribadi seseorang, hingga taraf yang mampu dimana ia bisa menghadapi keadaan darurat kehidupan termasuk psikologi, bisnis, Lembaga, pemerintah, baik yang menguntungkan ataupun tidak “.
"Public
Relations merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik,
mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi
kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan
untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya" (Scott M.
Cutlip dan Allen H. Center " Efektif Public Relations", 1982).
Dalam arti luas HR berarti komunikasi yang persuasif yang dilakukan oleh
seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam
semua bidang kehidupan sehingga menimbulkan kepuasan kedua belah pihak. Jadi
sesuai dengan prinsip Win-Win yang diajarkan oleh Steven Covey pada Seven
Habits.
Dalam arti sempit penekanan HR pada situasi kerja atau dalam bidang organisasi (kelompok) bertujuan menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja, kerja sama yang produktif yang diwarnai dengan rasa bahagia dan puas hati. Normat R.F. Meier mengemukakan: "HR dapat berfungsi untuk menghilangkan rintangan-rintangan komunikasi, mencegah salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat manusia".
Dalam arti sempit penekanan HR pada situasi kerja atau dalam bidang organisasi (kelompok) bertujuan menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja, kerja sama yang produktif yang diwarnai dengan rasa bahagia dan puas hati. Normat R.F. Meier mengemukakan: "HR dapat berfungsi untuk menghilangkan rintangan-rintangan komunikasi, mencegah salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat manusia".
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja
dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian
antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah
seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan
konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan
melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik
institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.
Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target
tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci,
mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil
apa yang telah dicapainya.
"Public Relations is planned, persuasive communication designed to
influence significant public" (John E. marston "MODERN PUBLIC
RELATIONS", 1979).
Secara spesifik, definisi umum PR disimpulkan sebagai seni (arts) dan
gabungan dari disiplin ilmu manajemen, komunikasi, psikologi, sosial dan
marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau lembaga, nama dan produknya
menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh publiknya. Dalam hubungannya dengan
target audience atau stakeholder (obyek dakwah) tersebut, dikenal tiga tipe
tentang apa yang disukai dan tidak disukai, yaitu sbb :
a. Those who
know you and like you (mengenal dan menyukai Anda).
b. Those who
know you and don't like you (mengenal dan tidak menyukai Anda).
c. Those who
neither you nor care you (tidak dikenal maka tidak disukai).
Public Relations adalah suatu proses yang kontinyu dari usaha manajemen
untuk memperoleh good will dan pengertian dari publik pada umumnya, termasuk
stake holder internal (pengurus Rohis). Ke dalam, mengadakan perbaikan dan
pembenahan melalui corporate culture building (membangun budaya lembaga)
berbentuk disiplin, motivasi, peningkatan pelayanan dan produktivitas kerja
yang diharapkan untuk terciptanya sense of belonging terhadap lembaga.
Sedangkan ke luar, berupaya menciptakan kepercayaan dan citra lembaga
(corporate image) yang sekaligus memayungi dan mempertahankan citra produknya
(product image).
Pada hakekatnya makna dari "hubungan masyarakat" (humas,
kehumasan, public relations) adalah prilaku atau sikap untuk menjadi tetangga
dan warga yang baik (to be a good neighbour and citizen).
Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
1. Pengertian Umum
1. Pengertian Umum
Public relation
adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai
input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian,
menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan
baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya.
Crystallizing
Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).
Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).
2. Pengertian
Khusus
Public relation
adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara
komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan
publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan
merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen
untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan
memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal
untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara
yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002). Dalam buku
dasar-dasar public relation (Wilcox dan Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa
“public relations is a management function, of a continuing and planned
character, through which public and private organizations and institutions seek
to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom
there are or maybe concerned by evaluating public opinion about themselves, in
order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to
achieve by planned and widespread information more productive corporation and
more efficient fulfillment of their common interests”. yang kurang lebih memiliki
arti public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang
direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau
lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati
dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara
mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam
rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan
bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan
tersebar luas.
2. FUNGSI HUMAS
Menurut Maria
(2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang
sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya
dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh
kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi
tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation
yaitu:
1. Kegiatan yang bertujuan
memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang
baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk
menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen
guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan
kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi
memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja
meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan
yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus
menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input
bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih
berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan,
dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik
dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik
benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan
peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif,
serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi
dalam meningkatkan kinerjanya.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public
relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya
komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang
muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).
Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association
(IPRA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi PR/humas
masa kini meliputi 15 pokok yaitu:
v
Memberi konseling yang didasari pemahaman
masalah prilaku manusia.
v
Membuat analisis "trend" masa depan
dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.
v
Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan
masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang
diperlukan institusi untuk mengatasinya.
v
Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah
berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh.
v
Mencegah konflik dan salah pengertian.
v
Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa
tanggung jawab sosial.
v
Melakukan penyerasian kepentingan institusi
terhadap kepentingan umum.
v
Meningkatkan itikat baik institusi terhadap
anggota, pemasok dan konsumen.
v
Memperbaiki hubungan industrial.
v
Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi
anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.
v
Memasyarakatkan produk atau layanan.
v
Mengusahakan perolehan laba yang maksimal.
v
Menciptakan jadi diri institusi.
v
Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional
maupun internasional.
v
Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi.
Dalam mengemban fungsi tersebut maka jenis-jenis pekerjaan PR adalah
sebagai berikut :
v
Menulis (artikel, pamflet, press release)
v
Produksi Cetakan/distribusi/promosi (stiker,
buletin, poster)
v
Produksi film atau audiovisual
v
Produksi display/ perkenalan
v
Iklan
v
Hubungan komunikasi dengan media, radio, TV
v
Konfrensi dan Pertemuan Publik
v
Hubungan Parlementer
v
Hubungan dengan pemerintah
v
Hubungan dengan kelompok interest tertentu
v
Hubungan dengan industri dan komersial
v
Hubungan komunitas
v
Hubungan internasional
v
Hubungan dengan pekerja
v
Hubungan dengan donator
v
Survey atau penelitian ummat
v
Komunikasi dari publik ke kinerja organisasi
v
Merencanakan, menganggar and mengatur program
kerja PR
v
Formulasi kebijakan PR
v
Yang paling modern yaitu Teknologi Informasi
seperti internet, intranet, e-mail, homepage (berandawarta), FTP, IRC, DLL.
Menurut
Edward L.Bernays humas memiliki fungsi sebagai berikut :
- memberikan penerangan kepada publik,
- melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik
- Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya.
3.
TUJUAN HUMAS
Menurut Dra. Mardiyani F. Kuncoro (alumnus jurusan Komunikasi Universitas
Indonesia,
pengajar Komunikasi Bisnis/pemasaran dan Account Manager pada Kiat Komunika,
Marketing Communication Agency) dalam makalahnya yang berjudul
"Introduction to Public Relations", tujuan yang ingin dicapai dalam
pekerjaan kehumasan tergolong dua golongan besar yaitu:
A. Komunikasi
Internal (personil/anggota institusi)
1. Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi.
2. Menciptakan kesadaran personil mengenai peran institusi dalam
masyarakat.
3. Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya.
B. Komunikasi
Eksternal (masyarakat)
1. Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi.
2. Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata
kehidupan umumnya dan pendidikan khususnya.
3. Motivasi untuk menyampaikan umpan balik.
Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling
pengertian sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang
mendukung bukan kita yang menentukan tetapi feed back yang kita harapkan.
Obyektif atau tujuan PR yaitu “Pengertian". "The object of PR is not
the achievement of a favourable image, a favourable climate of opinion, or favourable
by the media". PR is about achieving an UNDERSTANDING.
Tujuan utama penciptaan pengertian adalah mengubah hal negatif yang
diproyeksikan masyarakat menjadi hal yang positif. Biasanya dari hal-hal yang
negatif terpancar: hostility, prejudice, apathy, ignorance. Sedangkan melalui
pengertian kita berusaha merubahnya menjadi: sympathy, acceptance, interest dan
knowledge.
Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association
(IPRA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi PR/humas masa
kini meliputi 15 pokok yaitu:
1. Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah
prilaku manusia.
2. Membuat analisis "trend" masa depan dan
ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.
3. Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan
masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang
diperlukan institusi untuk mengatasinya.
4. Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah
berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh.
5. Mencegah konflik dan salah pengertian
6. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung
jawab sosial.
7. Melakukan penyerasian kepentingan institusi
terhadap kepentingan umum.
8. Meningkatkan itikat baik institusi terhadap
anggota, pemasok dan konsumen.
9. Memperbaiki hubungan industrial.
10. Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi
anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.
11. Memasyarakatkan produk atau layanan.
12. Mengusahakan perolehan laba yang maksimal.
13. Menciptakan jadi diri institusi.
14. Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional
maupun internasional.
15. Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi.
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang
secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan
semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu
kesuksesan sebuah perusahaan (Davis,
2003).
Bonar (1987:21) merumuskan tujuan PR adalah :
1.
Public understanding (pengertian publik)
2.
Public confidence ( kepercayaan publik)
3.
Public support (dukungan publik)
4.
Public cooperation (kerjasama publik)
Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public
relation adalah sebagai berikut:
a. Menumbuhkembangkan citra
perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b. Mendorong tercapainya saling
pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
c. Mengembangkan sinergi fungsi
pemasaran dengan public relation.
d. Efektif dalam membangun
pengenalan merek dan pengetahuan merek.
e. Mendukung bauran pemasaran.
Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian
banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan,
beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengubah citra umum di
mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan
oleh perusahaan.
b. Untuk meningkatkan bobot
kualitas para calon pegawai.
c. Untuk menyebarluaskan suatu
cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka
mendapatkan pengakuan.
d. Untuk memperkenalkan
perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
e. Untuk mempersiapkan dan
mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan
saham baru atau saham tambahan.
f. Untuk memperbaiki hubungan
antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya
suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di
kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
g. Untuk mendidik konsumen agar
mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h. Untuk meyakinkan masyarakat
bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu
krisis.
i. Untuk meningkatkan kemampuan
dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak
lain.
j. Untuk menciptakan identitas
perusahaan yang baru.
k. Untuk menyebarluaskan
informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan
organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
l. Untuk mendukung keterlibatan
suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
m. Untuk memastikan bahwa para
politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang
positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan,
undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
n. Untuk menyebarluaskan
kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas
mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Secara keseluruhan tujuan dari public relation
adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan
kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana,
2007). Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan
memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu
pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan
timbal balik (Maria, 2002).
4. TEORI KEHUMASAN
Public
Relations seringkali diperdebatkan sebagai
ilmu pengetahuan (theory) atau sebagai suatu seni praktis atau metode .
Sementara pihak mengatakan PR adalah ilmu yang berada di bawah rumpun ilmu-ilmu
sosial. Namun sementara orang mengatakan
pula bahwa PR adalah suatu metode komunikasi.
PR
sebagai suatu kajian ilmu banyak dikembangkan melalui berbagai penelitian
ilmiah. Bahkan banyak perguruan tinggi terkemuka di manca negara memiliki
program khusus Public Relations untuk tingkatan universitas ( s.d master).
Namun di banyak universitas dan college, bidang studi PR dipelajari di
Departemen Komunikasi, Departemen Marketing, Departemen Seni dan Departemen
Komunikasi & Multi Media.
Banyak
mahasiswa di Australia misalnya, mengkombinasikan pengetahuan PR dengan
pengetahuan-pengetahuan lainnya secara double
degree atau double majors. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan variasi
pengetahuan dan keterampilan yang sangat bermanfaat dalam mengembangkan
karirnya kelak. Misalnya PR/Marketing, PR/Advertising, PR/Journalism, PR/ media
studies, PR/Management , PR/International Relations, PR/Law dan lainnya.
Prinsipnya,
teori yang berkaitan dengan PR banyak dipelajari dan dikaji untuk lebih baik
dalam pemahaman ilmu dan sebagai suatu profesi. Teori adalah kumpulan
pemikiran, ide-ide untuk membantu pemahaman tentang sesuatu serta mampu
menjelaskan mengenai hubungan-hubungan satu fenomena dengan fenomena yang lain.
Pemikiran dan ide-ide tersebut diawali dengan adanya dugaan atau perkiraan yang
disadari atau tidak disadari. Kemudian dilakukan pembuktian untuk memperoleh
kebenaran dari argumentasi sebelumnya.
Manfaat
teori bagi profesi PR adalah memberikan banyak variasi cara atau tehnik
komunikasi yang dikembangkan dari teori-teori dasar. Selain itu juga membuat
program dan kampanye PR akan lebih efisien dan efektif. Dalam konteks yang
lebih luas, teori akan memberikan yang terbaik terhadap peranan PR dalam masyarakat yakni sebagai pembela
atau pengkritik. Teori juga mampu menjelaskan efek PR dalam masyarakat.
Teori
berbeda dengan metode. Teori adalah model untuk seseorang memikirkan sesuatu hal. Metode
adalah model yang digunakan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Kedua
sudut pandang tadi sesungguhnya bukanlah hal yang harus di perdebatkan
terlampau panjang, karena keduanya memiliki manfaatnya masing-masing bagi PR .
Sumber
teori yang bisa dimanfaatkan oleh PR baik dalam pengkajian untuk pengembangan
ilmu serta penerapannya dalam profesi adalah:
1. Teori Persuasi, Motivasi & Prilaku
Teori-teori
ini berkaitan dengan bagaimana seseorang termotivasi atau dipengaruhi
(persuasi) dalam domain Psikologi dan Psikologi Sosial. Teori ini juga berguna
bagi mereka yang memiliki minat pada profesi marketing dan advertising.
Beberapa teori memberikan penjelasan mengenai perkembangan tingkatan mulai dari
seseorang menjadi sadar pada sesuatu dan bagaimana mereka kemudian memutuskan
tindakan tertentu. Dengan demikian PR akan dapat menentukan program yang tepat
dengan waktu yang juga sesuai dengan perkembangan langkah mental dan prilaku
target sasarannya.
Teori-teori
yang berkaitan dengan hal di atas adalah
a.
Social Learning
theory yaitu teori yang
menjelaskan mengenai bagaimana seseorang dapat melakukan hubungan baik dengan
suatu organisasi serta cara melakukan analisis masalah di dalam mengembangkan
relasinya itu.
b.
Teori Perubahan Sosial yang mempelajari bahwa
kehidupan sosial itu selalu mengalami perubahan, sehingga ketika akan mendesain
suatu kampanye Public Relations, maka selalu memperhatikan adanya
perubahan-perubahan sudut pandang dan hal lainnya.
c.
Teori Hierarchy of Effect yaitu adanya tahapan dalam
proses mempersuasi atau membujuk khalayak mulai efek kognitif, afektif sampai
konatif.
d.
Teori Difusi adalah teori yang menjelaskan bahwa seseorang akan
mengalami perubahan prilaku tidak hanya semata karena pesan media, melainkan
juga dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga, teman, kelompok dan lainnya. Oleh
karena itu ketika PR menyampaikan pesan tidak hanya melalui media massa,
melainkan juga di arahkan kepada lingkungan target khalayaknya.
e.
Teori Hierarchy of Needs, yakni teori yang
dikemukakan oleh Maslow yang menyatakan adanya tahapan kebutuhan manusia.
Pertama adalah kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup
(makan, minum, pakaian, perumahan), kedua kebutuhan psikologis yaitu kebutuhan
rasa aman, nyaman dan lainnya, ketiga, kebutuhan social yaitu kebutuhan untuk
melakukan interaksi dengan sesama dan kelompoknya, keempat kebutuhan ego yaitu
rasa ingin dihargai serta kelima kebutuhan pengembangan diri yaitu kebutuhan
untuk bisa berkembang ke arah yang lebih baik.
f.
Teori opini, sikap dan kepercayaan, teori-teori yang
berkaitan dengan proses pembentukan pendapat, sikap dan kepercayaan seseorang
terhadap sesuatu. Masih banyak pula teori-teori lainnya seperti teori
stimulus-respon dan lainnya.
2. Teori – teori Komunikasi
Teori-teori komunikasi yang perlu
dipelajari adalah
a. Teori Uses & Gratification yaitu teori yang mempelajari bagaimana seseorang itu menggunakan/memilih
media dengan beragam tujuan atau sesuai dengan tujuannya, baik satu, dua atau
banyak media.
b. Teori Agenda
Setting menyatakan bahwa isu yang dikemukakan media adalah isu yang dibicarakan
di masyarakat. Karena itu, seringkali kampanye PR menggunakan topic-topik
hangat tersebut dalam programnya. Namun Litle John mengkritik, hal itu tidaklah
selamanya benar, banyak topic di media yang tidak dianggap penting, ternyata
justru penting dan dibicarakan masyarakat. Karenanya. PR perlu lebih
memperhatikan khalayaknya itu sendiri, apa yang mereka butuhkan dan percayai
yang menjadi bahan pembicaraan mereka.
c. Teori Sender/Reciever, yang
dikemukakan oleh Harold Lasswell yang menyatakan teori komunikasi terdiri dari
sumber pesan atau komunikator, pesan yang actual, cara pesan itu disampaikan
(baik secara tatap muka atau melalui media), siapa yang menerima pesan atau
komunikannya dan efek dari pesan itu terhadap komunikannya.
d. Teori Semiotics menjelaskan
mengenai symbol baik kata maupun diagram yang dapat membantu membentuk persepsi
atau image.
3. Teori Organisasi dan
Komunikasi organisasi.
Tujuannya
adalah untuk mengidentifikasikan posisi dan peranan PR dalam organisasi.
Teori-teorinya meliputi:
a.
Teori
Sistem membantu PR untuk memahami masing-masing sub system yang ada di dalam
organisasi tersebut bersifat tertutup atau terbuka. Apabila terbuka, maka PR
perlu memahami bagaimana sub-sub system yang ada di luar organisasi yang mempengaruhi
aktivitasnya.
b.
Teori
manajemen resiko dan manajemen konflik yang menjelaskan
mengenai kemungkinan atau mempelajari potensi-potensi resiko yang ditimbulkan
serta mempelajari sikap dan pendapat seseorang . Selain itu juga mempelajari
faktor sosial dan personal, situasi dengan perbedaan kebutuhan public internal
dan eksternal.
Ad. 4. Teori-teori PR
Grunig & Hunt’s Theories
Menjelaskan mengenai model komunikasi PR
yang meliputi:
a.
Model
Agen media/publisitas adalah bentuk pertama proses menarik perhatian
public bagi seseorang, misalnya seorang bintang film, tetapi juga produk atau
organisasi di media.
b.
Model
Publik information merupakan distribusi pesan organisasi secara searah
melalui media relations, majalah internal perusahaan, pidato dan sebagainya
tanpa memerlukan umpan balik dari khalayak.
c.
Model
Two-ways asymmetric, merupakan pengembangan dari public information.
Organisasi menyampaikan informasi dan pandangannya, kemudian mendengarkan apa
yang dikemukakan audience. Akan tetapi organisasi tidak perlu memperhatikan dan
memenuhi apa yang diinginkan oleh public. Masukan itu hanya digunakan untuk
mendesain kembali dan mengintensifkan kampanye dengan menggunakan sudut pandang
yang lebih kuat dari public tersebut.
d.
Model
Two-way symmetric, model komunikasi ini lebih seimbang antara
organisasi dengan publiknya. Umpan balik dari public digunakan organisasi dalam
pengambilan keputusan yang terbaik.
Selain itu ada pula teori
situasional, yaitu teori yang digunakan PR sesuai dengan kondisi yang ada,
kapan situasi yang hanya membutuhkan dukungan PR atau partisipasi penuh PR dan
keseluruhan dengan mempertimbangkan rasa tanggungjawab.
TEORI-TEORI LAINNYA, yaitu:
I.
Teori Hubungan
1. Teori
sistem: mengevaluasi hubungan dan struktur karena mereka terkait
dengan organisasi secara keseluruhan.
2. Teori
situasional: mempertahankan situasi akan menentukan hubungan.
II.
Teori Kognisi dan Perilaku
1. Teori
pertukaran sosial; memprediksi kelompok dan individu berdasarkan
keuntungan serta biaya yang diperkirakan.
2. Teori
difusi: menyatakan bahwa orang akan mengadopsi sebuah ide penting atau
inovasi setelah melewati lima
langkah terpisah: kesadaran, minat, evaluasi, percobaan, dan adopsi.
3. Teori
pembelajaran sosial: menyatakann bahwa orang menggunakan penggodokan
informasi dalam menjelaskan dan memprediksi perilaku.
4. Model
elaborasi kemungkinan: menyarankan bahwa pembuatan keputusan
dipengaruhi oleh adanya pengulangan, keuntungan, dan juru bicara yang kredibel.
III.
Teori Komunikasi Massa
1. Teori
manfaat dan gratifikasi: menyatakan bahwa orang adalah pengguna aktif
media dan mereka menyeleksi media berdasarkan seberapa besar media itu
memberikan rasa puas kepada mereka.
2. Teori
pengaturan agenda: menyarankan bahwa isi media yang dibaca, dilihat,
dan didengar sengaja dirancang untuk mengatur apa yang akan dibicarakan oleh
masyarakat.
IV.Pendekatan
terhadap Resolusi Konflik
1. Sembilan
strategi pertengkaran: kerjasama; akomodasi; penghindaran; konstruktif
tanpa syarat; kompromi; berprinsip; menang-menang atau tidak sama sekali;
mediasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar