Senin, 20 Februari 2012

HUMAS

1. PENGERTIAN HUMAS
Daftar definisi hubungan masyarakat adalah daftar dari berbagai macam definisi Hubungan Masyarakat (bahasa Inggris: Public Relation) biasa disingkat dengan humas adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana baik ke dalam maupun ke luar yang bertujuan untuk mendapatkan citra positif dan dukungan dari publiknya.
Berikut adalah daftar definisi hubungan masyarakat menurut para ahli, yakni:

·        Edward L. Bernays

Humas memiliki tiga pengertian:
1.Memberi penerangan kepada masyarakat.
2.Pembujukan langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan.
3.Usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan dari masyarakat terhadap permasalahannya.

·        Scott M. Cutlip dan Allen H. Center

Humas merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk memperoleh pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya.

·        The Public Relations Society of America

Humas membantu suatu organisasi dan publiknya untuk saling beradaptasi secara menguntungkan.  Humas adalah usaha organisasi untuk memperoleh kerjasama dari sekelompok orang.  Humas membantu organisasi berinteraksi secara efektif dan berkomunikasi dengan publik utama.

·        J.C.Seidel

Humas adalah proses yang berkelanjutan dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh itikad baik dan pengertian dari langganannya, pegawai, dan publik umumnya; ke dalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan. (Public Relations is the continuing process by which management endeavors to obtain goodwill and understanding of its customers, its employers, and the public at large; inwardly through self analysis and corrections, inwardly through all means of expressions).

·        W. Emerson Reck

Humas adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penetuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan itikad baik dari mereka.  Kedua, pelaksanaan kebijaksanaaan, pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya. (Public relations is the continued process of keying policies, services and actions to be the best of interest of those individual and groups whose confidence and goodwill an individual or institutions covets and secondly, it’s the interpretation of these policies, services and actions to assure complete understanding and appreciation).

·        Public Relation World Conference

Humas adalah gabungan antara seni dan ilmu pengetahuan yang memperdiksi kecenderungan, memperkirakan konsekuensi, memberi saran kepada pimpinan organisasi, dan melaksanakan rencana kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan untuk melayani kepentingan publik dan organisasinya.

·        Cutlip, Center, dan Broom

Humas adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaaat antara organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuksesan dan kegagalan organisasi tersebut.

·        The British Institute of Public Relation

Humas adalah suatu usaha berencana dan berkesinambungan untuk membina serta memelihara itikad baik ataupun pengertian bersama antara organisasi dengan masyarakatnya.


·        Frank Jeffkins

Humas adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana baik ke dalam maupun ke luar antara organisasi dengan publiknya untuk mencapai tujuan khusus, yakni pengertian bersama.

·        Jeffkins & Daniel Yadin

Humas adalah sebuah sistem komunikasi untuk menciptakan niat baik. Public relations is a system of communication to create goodwill).

·        Webster’s News World Dictionary
Webster’s News World Dictionary mendefinisikan humas sebagai “ Hubungan dengan masyarakat luas, seperti melalui publisitas; khususnya fungsi-fungsi korperasi, organisasi, dan sebagainya yang berhubungan denagn usaha untuk menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri.”

·        Public Relations News
Public Relations News mendefinisikan humas sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.

·        Definisi berikutnya menyatakan bahwa humas adalah suatu filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksanaannya, yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan itikad baik.

Public Relation (PR) atau kadang disebut dengan istilah Hubungan Masyarakat (humas) memiliki posisi yang sangat penting dalam sebuah organisasi, terutama bila organisasi tersebut sering berinteraksi dengan masyarakat luas. PR sangat menentukan perwajahan organisasi tersebut di mata masyarakat luas. Hal tersebut disebabkan karena PR-lah yang merupakan salah satu front liner penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat. PR menentukan kesan positif sebuah organisasi di mata masyarakat. Dan hubungan dengan masyarakat akan menentukan bagaimana organisasi tersebut bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat. Dengan kata lain, PR juga berperan dalam membangun hubungan, khususnya hubungan komunikasi, antara organisasi dengan masyarakat luas. Untuk itu, di dalam sebuah PR sangat penting untuk bisa mengelola manajemen komunikasi.
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling Pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat.
Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.
Pada hakekatnya makna dari "hubungan masyarakat" (humas, kehumasan, public relations) adalah prilaku atau sikap untuk menjadi tetangga dan warga yang baik (to be a good neighbour and citizen).

·        Pengertian PR menurut British Institute of Public Relation (IPR) :
“ Public relations practice is the planned and sustained effort to established and maintain goodwill and mutual understanding between an organization and the public interest.
Pengertian PR menurut Roy Blumenthal “PR adalah Seni membina pribadi seseorang, hingga taraf yang mampu dimana ia bisa menghadapi keadaan darurat kehidupan termasuk psikologi, bisnis, Lembaga, pemerintah, baik yang menguntungkan ataupun tidak “.
"Public Relations merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya" (Scott M. Cutlip dan Allen H. Center " Efektif Public Relations", 1982).

Dalam arti luas HR berarti komunikasi yang persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan sehingga menimbulkan kepuasan kedua belah pihak. Jadi sesuai dengan prinsip Win-Win yang diajarkan oleh Steven Covey pada Seven Habits.
Dalam arti sempit penekanan HR pada situasi kerja atau dalam bidang organisasi (kelompok) bertujuan menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja, kerja sama yang produktif yang diwarnai dengan rasa bahagia dan puas hati. Normat R.F. Meier mengemukakan: "HR dapat berfungsi untuk menghilangkan rintangan-rintangan komunikasi, mencegah salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat manusia".
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.
Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.
"Public Relations is planned, persuasive communication designed to influence significant public" (John E. marston "MODERN PUBLIC RELATIONS", 1979).
Secara spesifik, definisi umum PR disimpulkan sebagai seni (arts) dan gabungan dari disiplin ilmu manajemen, komunikasi, psikologi, sosial dan marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau lembaga, nama dan produknya menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh publiknya. Dalam hubungannya dengan target audience atau stakeholder (obyek dakwah) tersebut, dikenal tiga tipe tentang apa yang disukai dan tidak disukai, yaitu sbb :
a. Those who know you and like you (mengenal dan menyukai Anda).
b. Those who know you and don't like you (mengenal dan tidak menyukai Anda).
c. Those who neither you nor care you (tidak dikenal maka tidak disukai).
Public Relations adalah suatu proses yang kontinyu dari usaha manajemen untuk memperoleh good will dan pengertian dari publik pada umumnya, termasuk stake holder internal (pengurus Rohis). Ke dalam, mengadakan perbaikan dan pembenahan melalui corporate culture building (membangun budaya lembaga) berbentuk disiplin, motivasi, peningkatan pelayanan dan produktivitas kerja yang diharapkan untuk terciptanya sense of belonging terhadap lembaga. Sedangkan ke luar, berupaya menciptakan kepercayaan dan citra lembaga (corporate image) yang sekaligus memayungi dan mempertahankan citra produknya (product image).
Pada hakekatnya makna dari "hubungan masyarakat" (humas, kehumasan, public relations) adalah prilaku atau sikap untuk menjadi tetangga dan warga yang baik (to be a good neighbour and citizen).

Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
1. Pengertian Umum
Public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing
Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).

2. Pengertian Khusus
Public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002). Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox dan Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa “public relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment of their common interests”. yang kurang lebih memiliki arti public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.


2. FUNGSI HUMAS
Menurut Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam meningkatkan kinerjanya.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).

Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IPRA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi PR/humas masa kini meliputi 15 pokok yaitu:
v   Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah prilaku manusia.
v   Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.
v   Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.
v   Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh.
v   Mencegah konflik dan salah pengertian.
v   Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
v   Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum.
v   Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen.
v   Memperbaiki hubungan industrial.
v   Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.
v   Memasyarakatkan produk atau layanan.
v   Mengusahakan perolehan laba yang maksimal.
v   Menciptakan jadi diri institusi.
v   Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun internasional.
v   Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi.

Dalam mengemban fungsi tersebut maka jenis-jenis pekerjaan PR adalah sebagai berikut :

v   Menulis (artikel, pamflet, press release)
v   Produksi Cetakan/distribusi/promosi (stiker, buletin, poster)
v   Produksi film atau audiovisual
v   Produksi display/ perkenalan
v   Iklan
v   Hubungan komunikasi dengan media, radio, TV
v   Konfrensi dan Pertemuan Publik
v   Hubungan Parlementer
v   Hubungan dengan pemerintah
v   Hubungan dengan kelompok interest tertentu
v   Hubungan dengan industri dan komersial
v   Hubungan komunitas
v   Hubungan internasional
v   Hubungan dengan pekerja
v   Hubungan dengan donator
v   Survey atau penelitian ummat
v   Komunikasi dari publik ke kinerja organisasi
v   Merencanakan, menganggar and mengatur program kerja PR
v   Formulasi kebijakan PR
v   Yang paling modern yaitu Teknologi Informasi seperti internet, intranet, e-mail, homepage (berandawarta), FTP, IRC, DLL.

Menurut Edward L.Bernays humas memiliki fungsi sebagai berikut :
  1. memberikan penerangan kepada publik,
  2. melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik
  3. Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya.

3. TUJUAN HUMAS
Menurut Dra. Mardiyani F. Kuncoro (alumnus jurusan Komunikasi Universitas Indonesia, pengajar Komunikasi Bisnis/pemasaran dan Account Manager pada Kiat Komunika, Marketing Communication Agency) dalam makalahnya yang berjudul "Introduction to Public Relations", tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan kehumasan tergolong dua golongan besar yaitu:
A. Komunikasi Internal (personil/anggota institusi)
1. Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi.
2. Menciptakan kesadaran personil mengenai peran institusi dalam masyarakat.
3. Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya.
B. Komunikasi Eksternal (masyarakat)
1. Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi.
2. Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya dan pendidikan khususnya.
3. Motivasi untuk menyampaikan umpan balik.

Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan kita yang menentukan tetapi feed back yang kita harapkan. Obyektif atau tujuan PR yaitu “Pengertian". "The object of PR is not the achievement of a favourable image, a favourable climate of opinion, or favourable by the media". PR is about achieving an UNDERSTANDING.
Tujuan utama penciptaan pengertian adalah mengubah hal negatif yang diproyeksikan masyarakat menjadi hal yang positif. Biasanya dari hal-hal yang negatif terpancar: hostility, prejudice, apathy, ignorance. Sedangkan melalui pengertian kita berusaha merubahnya menjadi: sympathy, acceptance, interest dan knowledge.
Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IPRA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi PR/humas masa kini meliputi 15 pokok yaitu:
1. Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah prilaku manusia.
2. Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.
3. Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.
4. Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh.
5. Mencegah konflik dan salah pengertian
6. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
7. Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum.
8. Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen.
9. Memperbaiki hubungan industrial.                            
10. Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.
11. Memasyarakatkan produk atau layanan.
12. Mengusahakan perolehan laba yang maksimal.
13. Menciptakan jadi diri institusi.
14. Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun internasional.
15. Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi.

Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).

Bonar (1987:21) merumuskan tujuan PR adalah :
1.        Public understanding (pengertian publik)
2.        Public confidence ( kepercayaan publik)
3.        Public support (dukungan publik)
4.        Public cooperation (kerjasama publik)

Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:
a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
e. Mendukung bauran pemasaran.

Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
e. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
f. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
g. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
j. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
k. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
l. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
m. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
n. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007). Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).

4. TEORI KEHUMASAN
Public Relations seringkali diperdebatkan sebagai  ilmu pengetahuan (theory) atau sebagai suatu seni praktis atau metode . Sementara pihak mengatakan PR adalah ilmu yang berada di bawah rumpun ilmu-ilmu sosial.  Namun sementara orang mengatakan pula bahwa PR adalah suatu metode komunikasi.
PR sebagai suatu kajian ilmu banyak dikembangkan melalui berbagai penelitian ilmiah. Bahkan banyak perguruan tinggi terkemuka di manca negara memiliki program khusus Public Relations untuk tingkatan universitas ( s.d master). Namun di banyak universitas dan college, bidang studi PR dipelajari di Departemen Komunikasi, Departemen Marketing, Departemen Seni dan Departemen Komunikasi & Multi Media.
Banyak mahasiswa di Australia misalnya, mengkombinasikan pengetahuan PR dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya secara double degree atau double majors.  Hal itu dimaksudkan untuk memberikan variasi pengetahuan dan keterampilan yang sangat bermanfaat dalam mengembangkan karirnya kelak. Misalnya PR/Marketing, PR/Advertising, PR/Journalism, PR/ media studies, PR/Management , PR/International Relations, PR/Law dan lainnya.
Prinsipnya, teori yang berkaitan dengan PR banyak dipelajari dan dikaji untuk lebih baik dalam pemahaman ilmu dan sebagai suatu profesi. Teori adalah kumpulan pemikiran, ide-ide untuk membantu pemahaman tentang sesuatu serta mampu menjelaskan mengenai hubungan-hubungan satu fenomena dengan fenomena yang lain. Pemikiran dan ide-ide tersebut diawali dengan adanya dugaan atau perkiraan yang disadari atau tidak disadari. Kemudian dilakukan pembuktian untuk memperoleh kebenaran dari argumentasi sebelumnya.
Manfaat teori bagi profesi PR adalah memberikan banyak variasi cara atau tehnik komunikasi yang dikembangkan dari teori-teori dasar. Selain itu juga membuat program dan kampanye PR akan lebih efisien dan efektif. Dalam konteks yang lebih luas, teori akan memberikan yang terbaik terhadap peranan  PR dalam masyarakat yakni sebagai pembela atau pengkritik. Teori juga mampu menjelaskan efek PR dalam masyarakat.
Teori berbeda dengan metode. Teori adalah model untuk  seseorang memikirkan sesuatu hal. Metode adalah model yang digunakan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Kedua sudut pandang tadi sesungguhnya bukanlah hal yang harus di perdebatkan terlampau panjang, karena keduanya memiliki manfaatnya masing-masing bagi PR .
Sumber teori yang bisa dimanfaatkan oleh PR baik dalam pengkajian untuk pengembangan ilmu serta penerapannya dalam profesi adalah:

1. Teori Persuasi, Motivasi & Prilaku
Teori-teori ini berkaitan dengan bagaimana seseorang termotivasi atau dipengaruhi (persuasi) dalam domain Psikologi dan Psikologi Sosial. Teori ini juga berguna bagi mereka yang memiliki minat pada profesi marketing dan advertising. Beberapa teori memberikan penjelasan mengenai perkembangan tingkatan mulai dari seseorang menjadi sadar pada sesuatu dan bagaimana mereka kemudian memutuskan tindakan tertentu. Dengan demikian PR akan dapat menentukan program yang tepat dengan waktu yang juga sesuai dengan perkembangan langkah mental dan prilaku target sasarannya.
Teori-teori yang berkaitan dengan hal di atas adalah
a.    Social Learning theory  yaitu teori yang menjelaskan mengenai bagaimana seseorang dapat melakukan hubungan baik dengan suatu organisasi serta cara melakukan analisis masalah di dalam mengembangkan relasinya itu.
b.    Teori Perubahan Sosial yang mempelajari bahwa kehidupan sosial itu selalu mengalami perubahan, sehingga ketika akan mendesain suatu kampanye Public Relations, maka selalu memperhatikan adanya perubahan-perubahan sudut pandang dan hal lainnya.
c.    Teori Hierarchy of Effect yaitu adanya tahapan dalam proses mempersuasi atau membujuk khalayak mulai efek kognitif, afektif sampai konatif.
d.    Teori Difusi adalah teori  yang menjelaskan bahwa seseorang akan mengalami perubahan prilaku tidak hanya semata karena pesan media, melainkan juga dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga, teman, kelompok dan lainnya. Oleh karena itu ketika PR menyampaikan pesan tidak hanya melalui media massa, melainkan juga di arahkan kepada lingkungan target khalayaknya.
e.    Teori Hierarchy of Needs, yakni teori yang dikemukakan oleh Maslow yang menyatakan adanya tahapan kebutuhan manusia. Pertama adalah kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup (makan, minum, pakaian, perumahan), kedua kebutuhan psikologis yaitu kebutuhan rasa aman, nyaman dan lainnya, ketiga, kebutuhan social yaitu kebutuhan untuk melakukan interaksi dengan sesama dan kelompoknya, keempat kebutuhan ego yaitu rasa ingin dihargai serta kelima kebutuhan pengembangan diri yaitu kebutuhan untuk bisa berkembang ke arah yang lebih baik.
f.      Teori opini, sikap dan kepercayaan, teori-teori yang berkaitan dengan proses pembentukan pendapat, sikap dan kepercayaan seseorang terhadap sesuatu. Masih banyak pula teori-teori lainnya seperti teori stimulus-respon dan lainnya.




2. Teori – teori Komunikasi
Teori-teori komunikasi yang perlu dipelajari adalah
a. Teori Uses & Gratification yaitu teori yang mempelajari bagaimana seseorang itu menggunakan/memilih media dengan beragam tujuan atau sesuai dengan tujuannya, baik satu, dua atau banyak media.
b. Teori Agenda Setting menyatakan bahwa isu yang dikemukakan media adalah isu yang dibicarakan di masyarakat. Karena itu, seringkali kampanye PR menggunakan topic-topik hangat tersebut dalam programnya. Namun Litle John mengkritik, hal itu tidaklah selamanya benar, banyak topic di media yang tidak dianggap penting, ternyata justru penting dan dibicarakan masyarakat. Karenanya. PR perlu lebih memperhatikan khalayaknya itu sendiri, apa yang mereka butuhkan dan percayai yang menjadi bahan pembicaraan mereka.
c. Teori Sender/Reciever, yang dikemukakan oleh Harold Lasswell yang menyatakan teori komunikasi terdiri dari sumber pesan atau komunikator, pesan yang actual, cara pesan itu disampaikan (baik secara tatap muka atau melalui media), siapa yang menerima pesan atau komunikannya dan efek dari pesan itu terhadap komunikannya.
d. Teori Semiotics menjelaskan mengenai symbol baik kata maupun diagram yang dapat membantu membentuk persepsi atau image.

3. Teori Organisasi dan Komunikasi organisasi.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasikan posisi dan peranan PR dalam organisasi. Teori-teorinya meliputi:
a.         Teori Sistem membantu PR untuk memahami masing-masing sub system yang ada di dalam organisasi tersebut bersifat tertutup atau terbuka. Apabila terbuka, maka PR perlu memahami bagaimana sub-sub system yang ada di luar organisasi yang mempengaruhi aktivitasnya.
b.        Teori manajemen resiko dan manajemen konflik yang menjelaskan mengenai kemungkinan atau mempelajari potensi-potensi resiko yang ditimbulkan serta mempelajari sikap dan pendapat seseorang . Selain itu juga mempelajari faktor sosial dan personal, situasi dengan perbedaan kebutuhan public internal dan eksternal.
Ad. 4. Teori-teori PR Grunig & Hunt’s Theories
     Menjelaskan mengenai model komunikasi PR yang meliputi:
a.     Model Agen media/publisitas adalah bentuk pertama proses menarik perhatian public bagi seseorang, misalnya seorang bintang film, tetapi juga produk atau organisasi di media.
b.    Model Publik information merupakan distribusi pesan organisasi secara searah melalui media relations, majalah internal perusahaan, pidato dan sebagainya tanpa memerlukan umpan balik dari khalayak.
c.     Model Two-ways asymmetric, merupakan pengembangan dari public information. Organisasi menyampaikan informasi dan pandangannya, kemudian mendengarkan apa yang dikemukakan audience. Akan tetapi organisasi tidak perlu memperhatikan dan memenuhi apa yang diinginkan oleh public. Masukan itu hanya digunakan untuk mendesain kembali dan mengintensifkan kampanye dengan menggunakan sudut pandang yang lebih kuat dari public tersebut.
d.    Model Two-way symmetric, model komunikasi ini lebih seimbang antara organisasi dengan publiknya. Umpan balik dari public digunakan organisasi dalam pengambilan keputusan yang terbaik.
Selain itu ada pula teori situasional, yaitu teori yang digunakan PR sesuai dengan kondisi yang ada, kapan situasi yang hanya membutuhkan dukungan PR atau partisipasi penuh PR dan keseluruhan dengan mempertimbangkan rasa tanggungjawab.

TEORI-TEORI LAINNYA, yaitu:
I. Teori Hubungan
1.    Teori sistem: mengevaluasi hubungan dan struktur karena mereka terkait dengan organisasi secara keseluruhan.
2.    Teori situasional: mempertahankan situasi akan menentukan hubungan.

II. Teori Kognisi dan Perilaku
1.    Teori pertukaran sosial; memprediksi kelompok dan individu berdasarkan keuntungan serta biaya yang diperkirakan.
2.    Teori difusi: menyatakan bahwa orang akan mengadopsi sebuah ide penting atau inovasi setelah melewati lima langkah terpisah: kesadaran, minat, evaluasi, percobaan, dan adopsi.
3.    Teori pembelajaran sosial: menyatakann bahwa orang menggunakan penggodokan informasi dalam menjelaskan dan memprediksi perilaku.
4.    Model elaborasi kemungkinan: menyarankan bahwa pembuatan keputusan dipengaruhi oleh adanya pengulangan, keuntungan, dan juru bicara yang kredibel.
III. Teori Komunikasi Massa
1.    Teori manfaat dan gratifikasi: menyatakan bahwa orang adalah pengguna aktif media dan mereka menyeleksi media berdasarkan seberapa besar media itu memberikan rasa puas kepada mereka.
2.    Teori pengaturan agenda: menyarankan bahwa isi media yang dibaca, dilihat, dan didengar sengaja dirancang untuk mengatur apa yang akan dibicarakan oleh masyarakat.

IV.Pendekatan terhadap Resolusi Konflik
1.    Sembilan strategi pertengkaran: kerjasama; akomodasi; penghindaran; konstruktif tanpa syarat; kompromi; berprinsip; menang-menang atau tidak sama sekali; mediasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar